penyakit
degenerati dan macam-macam penyakitnya
Pengertian penyakit degeneratif
Penyakit
degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul
akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi
lebih buruk. WHO, hingga akhir
tahun 2005 saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta
orang di seluruh dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif menjadi
penyakit pembunuh manusia terbesar.
Macam-macam penyakit Degeneratif
Ada
sekitar 50 jenis penyakit degeneratif antara lain:
diabetes melitus tipe 2,stroke, hipertensi, penyakit
kardiovaskular, dislipidemia. Kanker prostat, kanker usus dan kanker kulit akan
selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama seiring bertambahnya
usia.Beberapa penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, dan kanker prostat
biasanya dialami oleh pria ketika mencapai usia 40 tahun ke atas. Beberapa
langka penyakit degeneratif otak palsy supranuclear Progresif (PSP),
Rasmussen's ensefalitis, Creutzfeltd-Jakob, dan penyakit dan Wilson Alpers
penyakit.
Isu-isu terkini
1.
Penyakit
jantung
Penelitian daun
Sirsak
Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup
suku Indian yg hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti
kulit kayu, akar, daun, daging buah & bijinya, selama berabad-abad menjadi
obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit
jantung, asma, masalah liver (hati) & rematik.
Penelitian Kulit Manggis
Khasiat manggis sebagai obat penyakit jantung itu sejalan dengan riset
Dachriyanus. Peneliti dari Jurusan Farmasi, Universitas Andalas, itu
menunjukkan 30 mg ekstrak manggis per kg bobot tubuh mampu menurunkan 24,55%
kadar kolesterol total darah mencit. Begitu Dachriyanus meningkatkan dosis
menjadi 100 mg, kadar kolesterol turun 42,26%. Tiga penelitian selanjutnya
dilakukan di Kaohsiung dan Taipei, Taiwan, dan Oregon, Amerika Serikat pada
tahun 1996—1997. Hasilnya: penelitian di Kaohsiung membuktikan bahwa senyawa
xanthone antithrombotik, penting untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke.
Xanthone melenturkan pembuluh darah ke arah jantung, jadi ini sangat penting
untuk penderita penyakit jantung.
PENYAKIT JANTUNG: Penelitian
dilakukan pada pendaki Everest
Tim ilmuwan Amerika Serikat pada hari Jumat (20/4) melakukan
penelitian kepada para pendaki Gunung Everest, penelitian itu bertujuan untuk
mengetahui lebih lanjut apakah ketinggian yang esktrem dapat dijadikan metode
pengobatan untuk pasien penyakit jantung dan paru-paru.Konsultan penelitan penyakit jantung di Mayo Clinic di Rochester Minnesota,
Bruce Johnson mengatakan subjek penelitian ini adalah mereka yang tergabung
dalam tim pendaki yang melakukan pendakian pertamanya pada tahun 1963. Hampir
3.700 orang telah mendaki Gunung Everest, dan puncak tertinggi di dunia 8.850
meter (29.035 kaki).
“Kami tertarik pada fisiologi paru-paru
saat berada pada puncak ketinggian, yang mirip dengan fisiologi paru pada
pasien gagal jantung,” kata Johnson.
Johnson mengatakan akan memberangkatkan 9
pendaki yang sudah diperiksa secara menyeluruh di laboratorium, kemudian mereka
akan dilengkapi dengan berbagai peralatan termasuk jam tangan dan ikat lengan
yang akan memungkinkan tubuh mereka terpantau.Lebih dari 300 pendaki asing dan
400 pendaki dari dalam kota pada musim pendakian yang dimulai pada bulan Maret,
sudah berkumpul di base camp yang ada sekitar 5.300 meter (17.390 kaki) dari
dan hendak mendaki Gunung Everest.Johnson menuturkan studi yang dilakukannya
ini akan menambah tentang pengetahuan tentang kondisi ketika berada pada
ketinggian yang merupakan menjadi penyebab utama kematian.“Studi ini juga
sangat berkaitan dengan berbagai jenis pekerjaan sehari-hari yan dilakukan oleh
para pasien penderita penyakit jantung dan penyakit paru-paru,”tutur Johnson.
2. Penyakit diabetes
21st Jakarta Diabetes Meeting 2012: Manajemen
Strategis Terkini dalam Upaya Pengendalian Diabetes di Indonesia
Diabetes
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar di seluruh dunia.
Pada tahun 2010, World Diabetes Foundation memperkirakan 6,4%
populasi dewasa di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Angka ini akan terus
meningkat hingga mencapai 438 juta pada tahun 2030, atau sekitar 7,8% populasi
dewasa. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, penderita diabetes di Indonesia
saat ini juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan
akan menempati posisi ke-4 penderita diabetes terbanyak di seluruh dunia
setelah India, China, dan Amerika Serikat. Riskesdas 2007 mencatat, bahwa 6
dari 100 orang dewasa di berbagai kota besar di Indonesia mengidap diabetes.
Jakarta Diabetes Meeting (JDM) merupakan pertemuan ilmiah rutin yang
diselenggarakan oleh Divisi Metabolik Endokrin FKUI-RSCM dan Pusat Lipid dan
Diabetes Jakarta setiap tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan para dokter dalam mengelola diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.
Pada JDM ke-21 yang diadakan pada tanggal 10-11 November 2012 di Hotel Mercure,
Ancol, ini mengusung tema Diabetes Management: Strategy of Treatment
and Evaluation to Prevent Further Complications.
3.
Penyakit
stroke
Meditasi Pangkas Risiko Penyakit Jantung dan
Stroke
Selain dapat menstabilkan emosi, meditasi ternyata
juga dapat membawa manfaat bagi kesehatan. Dalam sebuah penelitian, kegiatan
ini memberi keuntungan dengan memangkas risiko serangan jantung dan stroke pada
seseorang. Cara ini ini biasa disebut dengan istilah Meditasi ‘Transendental’,
yang dipopulerkan oleh The Beatles, sejak tahun 1960-an.Dalam studi di Medical
College of Wisconsin menemukan, orang dengan penyakit jantung yang berlatih
meditasi transendental selama 20 menit sebanyak Dua kali sehari dan dilakukan
selama 5 tahun, dapat memangkas risiko kematian hingga 48%.Dr Robert Schneider,
direktur Institute for Natural Medicine dan Pencegahan di Iowa, mengatakan
hipotesis ini berkaitan dengan fungsi pengelola hubungan antara pikiran dan
tubuh. Hal ini yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat epidemi suatu
penyakit.
4. Penyakit
hipertensi
Metode terapi baru hipertensi
Denervasi renal adalah cara invasif pengendalian
tekanan darah dengan menumpulkan sinyal saraf di ginjal yang berperan penting
dalam pelonjakan tekanan darah.Penulis belum lama ini berkesempatan menyaksikan
demonstrasi strategi baru mengatasi hipertensi ini saat menghadiri
Transcatheter Cardiovascular Therapeutics 2011 di San Francisco, Amerika
Serikat. Menghadapi hipertensi yang tak mempan obat ini, Henry Krum
dari Universitas Monash, Australia, bersama para kolega mencoba melakukan
denervasi renal, terapi baru yang belum pernah dilakukan pada manusia. Intinya,
menumpulkan saraf simpatis di lapisan dalam pembuluh darah ginjal dengan teknik
invasif dengan kateter.Caranya, kateter berbentuk seperti selang lentur, dengan
diameter seukuran sedotan minuman, diarahkan ke muara pembuluh darah ginjal
melalui sayatan kecil melewati pembuluh darah paha. Lewat kateter, seutas kawat
berujung elektroda yang tersambung dengan generator mentransmisikan energi
radiofrekuensi ke dinding dalam pembuluh darah ginjal untuk ”memotong” sinyal
saraf simpatis (denervasi). Tindakan non- bedah yang mirip kateterisasi jantung
ini hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk menumpulkan persarafan di
kedua pembuluh darah ginjal. Sebanyak
45 orang yang menderita hipertensi yang tak mempan obat berpartisipasi dalam
studi Krum dan kolega. Hasilnya, denervasi renal berhasil menurunkan tekanan
darah secara bermakna tanpa komplikasi serius. Krum dan kolega memublikasikan
hasil studi di jurnal kedokteran Lancet. Juli 2011, FDA Amerika Serikat
mengizinkan penelitian denervasi renal yang melibatkan sekitar 500 pasien dari
60 pusat medis di Amerika. Apabila studi ini juga memperlihatkan hasil yang
baik, kemungkinan besar metode ini segera diterapkan secara luas di Negeri
Paman Sam itu.
1Anonim.2010.mengenal
penyakit degeneratif dan cara pencegahannya.online.tersedia : http://asaherbal.com/index.php/artikel/177-mengenal-penyakit-degeneratif-dan-cara-pencegahannya
diakses tanggal 23 mei 2013
2
abdurahman
maman.2013. :
Penelitian dilakukan pada pendaki Everest. Online.http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/penyakit-jantung-penelitian-dilakukan-pada-pendaki-everest.
Diakses tanggal 23 mei 2013
3
girsangdevi.2012. 21st Jakarta Diabetes Meeting 2012.online.
http://www.kardioipdrscm.com/9/berita-rscm/21st-jakarta-diabetes-meeting-2012--manajemen-strategis-terkini-dalam-upaya-pengendalian--diabetes-di-indonesia#.UZ3WZtIVNL8
diakses 23 mei 2013
4 yahya
fauzi.2012.metode baru terapi hipertensi.online. http://health.kompas.com/read/2012/01/10/07572915/Metode.Baru.Terapi.Hipertensi.
diakses 23 mei 2013