Rabu, 27 Maret 2013

penyakit degenerati dan macam-macam penyakitnya


penyakit degenerati dan macam-macam penyakitnya
*      Pengertian penyakit degeneratif
Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. WHO, hingga akhir tahun 2005 saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta orang di seluruh dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif menjadi penyakit pembunuh manusia terbesar.
*      Macam-macam penyakit Degeneratif
Ada sekitar 50 jenis penyakit degeneratif antara lain:
diabetes melitus tipe 2,stroke, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dislipidemia. Kanker prostat, kanker usus dan kanker kulit akan selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama seiring bertambahnya usia.Beberapa penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, dan kanker prostat biasanya dialami oleh pria ketika mencapai usia 40 tahun ke atas. Beberapa langka penyakit degeneratif otak palsy supranuclear Progresif (PSP), Rasmussen's ensefalitis, Creutzfeltd-Jakob, dan penyakit dan Wilson Alpers penyakit.


*      Isu-isu terkini
1.      Penyakit jantung
*   Penelitian daun Sirsak
Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yg hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah & bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) & rematik.
*      Penelitian Kulit Manggis
Khasiat manggis sebagai obat penyakit jantung itu sejalan dengan riset Dachriyanus. Peneliti dari Jurusan Farmasi, Universitas Andalas, itu menunjukkan 30 mg ekstrak manggis per kg bobot tubuh mampu menurunkan 24,55% kadar kolesterol total darah mencit. Begitu Dachriyanus meningkatkan dosis menjadi 100 mg, kadar kolesterol turun 42,26%. Tiga penelitian selanjutnya dilakukan di Kaohsiung dan Taipei, Taiwan, dan Oregon, Amerika Serikat pada tahun 1996—1997. Hasilnya: penelitian di Kaohsiung membuktikan bahwa senyawa xanthone antithrombotik, penting untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke. Xanthone melenturkan pembuluh darah ke arah jantung, jadi ini sangat penting untuk penderita penyakit jantung.

*      PENYAKIT JANTUNG: Penelitian dilakukan pada pendaki Everest
Tim ilmuwan Amerika Serikat pada hari Jumat (20/4) melakukan penelitian kepada para pendaki Gunung Everest, penelitian itu bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut apakah ketinggian yang esktrem dapat dijadikan metode pengobatan untuk pasien penyakit jantung dan paru-paru.Konsultan penelitan penyakit jantung di Mayo Clinic di Rochester Minnesota, Bruce Johnson mengatakan subjek penelitian ini adalah mereka yang tergabung dalam tim pendaki yang melakukan pendakian pertamanya pada tahun 1963. Hampir 3.700 orang telah mendaki Gunung Everest, dan puncak tertinggi di dunia 8.850 meter (29.035 kaki).
“Kami tertarik pada fisiologi paru-paru saat berada pada puncak ketinggian, yang mirip dengan fisiologi paru pada pasien gagal jantung,” kata Johnson.
Johnson mengatakan akan memberangkatkan 9 pendaki yang sudah diperiksa secara menyeluruh di laboratorium, kemudian mereka akan dilengkapi dengan berbagai peralatan termasuk jam tangan dan ikat lengan yang akan memungkinkan tubuh mereka terpantau.Lebih dari 300 pendaki asing dan 400 pendaki dari dalam kota pada musim pendakian yang dimulai pada bulan Maret, sudah berkumpul di base camp yang ada sekitar 5.300 meter (17.390 kaki) dari dan hendak mendaki Gunung Everest.Johnson menuturkan studi yang dilakukannya ini akan menambah tentang pengetahuan tentang kondisi ketika berada pada ketinggian yang merupakan menjadi penyebab utama kematian.“Studi ini juga sangat berkaitan dengan berbagai jenis pekerjaan sehari-hari yan dilakukan oleh para pasien penderita penyakit jantung dan penyakit paru-paru,”tutur Johnson.
2.      Penyakit diabetes

*      21st Jakarta Diabetes Meeting 2012: Manajemen Strategis Terkini dalam Upaya Pengendalian Diabetes di Indonesia

Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar di seluruh dunia. Pada tahun 2010, World Diabetes Foundation memperkirakan 6,4% populasi dewasa di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 438 juta pada tahun 2030, atau sekitar 7,8% populasi dewasa. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, penderita diabetes di Indonesia saat ini juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan menempati posisi ke-4 penderita diabetes terbanyak di seluruh dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Riskesdas 2007 mencatat, bahwa 6 dari 100 orang dewasa di berbagai kota besar di Indonesia mengidap diabetes. Jakarta Diabetes Meeting (JDM) merupakan pertemuan ilmiah rutin yang diselenggarakan oleh Divisi Metabolik Endokrin FKUI-RSCM dan Pusat Lipid dan Diabetes Jakarta setiap tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para dokter dalam mengelola diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Pada JDM ke-21 yang diadakan pada tanggal 10-11 November 2012 di Hotel Mercure, Ancol, ini mengusung tema Diabetes Management: Strategy of Treatment and Evaluation to Prevent Further Complications.

3.      Penyakit stroke
*      Meditasi Pangkas Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Selain dapat menstabilkan emosi, meditasi ternyata juga dapat membawa manfaat bagi kesehatan. Dalam sebuah penelitian, kegiatan ini memberi keuntungan dengan memangkas risiko serangan jantung dan stroke pada seseorang. Cara ini ini biasa disebut dengan istilah Meditasi ‘Transendental’, yang dipopulerkan oleh The Beatles, sejak tahun 1960-an.Dalam studi di Medical College of Wisconsin menemukan, orang dengan penyakit jantung yang berlatih meditasi transendental selama 20 menit sebanyak Dua kali sehari dan dilakukan selama 5 tahun, dapat memangkas risiko kematian hingga 48%.Dr Robert Schneider, direktur Institute for Natural Medicine dan Pencegahan di Iowa, mengatakan hipotesis ini berkaitan dengan fungsi pengelola hubungan antara pikiran dan tubuh. Hal ini yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat epidemi suatu penyakit.


4.      Penyakit hipertensi
*      Metode terapi baru hipertensi
Denervasi renal adalah cara invasif pengendalian tekanan darah dengan menumpulkan sinyal saraf di ginjal yang berperan penting dalam pelonjakan tekanan darah.Penulis belum lama ini berkesempatan menyaksikan demonstrasi strategi baru mengatasi hipertensi ini saat menghadiri Transcatheter Cardiovascular Therapeutics 2011 di San Francisco, Amerika Serikat. Menghadapi hipertensi yang tak mempan obat ini, Henry Krum dari Universitas Monash, Australia, bersama para kolega mencoba melakukan denervasi renal, terapi baru yang belum pernah dilakukan pada manusia. Intinya, menumpulkan saraf simpatis di lapisan dalam pembuluh darah ginjal dengan teknik invasif dengan kateter.Caranya, kateter berbentuk seperti selang lentur, dengan diameter seukuran sedotan minuman, diarahkan ke muara pembuluh darah ginjal melalui sayatan kecil melewati pembuluh darah paha. Lewat kateter, seutas kawat berujung elektroda yang tersambung dengan generator mentransmisikan energi radiofrekuensi ke dinding dalam pembuluh darah ginjal untuk ”memotong” sinyal saraf simpatis (denervasi). Tindakan non- bedah yang mirip kateterisasi jantung ini hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk menumpulkan persarafan di kedua pembuluh darah ginjal. Sebanyak 45 orang yang menderita hipertensi yang tak mempan obat berpartisipasi dalam studi Krum dan kolega. Hasilnya, denervasi renal berhasil menurunkan tekanan darah secara bermakna tanpa komplikasi serius. Krum dan kolega memublikasikan hasil studi di jurnal kedokteran Lancet. Juli 2011, FDA Amerika Serikat mengizinkan penelitian denervasi renal yang melibatkan sekitar 500 pasien dari 60 pusat medis di Amerika. Apabila studi ini juga memperlihatkan hasil yang baik, kemungkinan besar metode ini segera diterapkan secara luas di Negeri Paman Sam itu.

1Anonim.2010.mengenal penyakit degeneratif dan cara pencegahannya.online.tersedia : http://asaherbal.com/index.php/artikel/177-mengenal-penyakit-degeneratif-dan-cara-pencegahannya diakses tanggal 23 mei 2013
2 abdurahman maman.2013. : Penelitian dilakukan pada pendaki Everest. Online.http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/penyakit-jantung-penelitian-dilakukan-pada-pendaki-everest. Diakses tanggal 23 mei 2013
4 yahya fauzi.2012.metode baru terapi hipertensi.online. http://health.kompas.com/read/2012/01/10/07572915/Metode.Baru.Terapi.Hipertensi. diakses 23 mei 2013